1 Full Life: TIDAK MAU PERCAYA KEPADA-KU.
Nas : Bil 14:11
Inti pemberontakan Israel ialah ketidakpercayaan yang tumbuh dari
kegagalan mereka untuk mengingat kesetiaan Allah pada waktu lalu,
mempercayainya sebagai Tuhan dan mempercayai firman-Nya. Menurut cara
berpikir mereka, mereka tidak bisa lagi bersandar kepada Tuhan dalam segala
keadaan.
- 1) Percaya kepada Allah artinya menerima segala sesuatu yang dikatakan
oleh-Nya sebagai benar dan bertindak sesuai dengannya, menambatkan hidup
kita pada janji-janji-Nya, dan hidup menurut jalan-Nya, serta mengasihi
Dia dengan segenap hati dan jiwa kita (Ul 10:12;
lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).
- 2) Adanya iman membuat kita diterima oleh Allah dan diperhitungkan
benar di hadapan-Nya
(lihat cat. --> Kej 15:6);
[atau ref. Kej 15:6]
ketiadaan iman menghukum kita (Yoh 3:36).
2 Full Life: KEDENGARAN KEPADA ORANG MESIR.
Nas : Bil 14:13
Musa merupakan teladan yang baik sekali dari seorang yang demikian
mengabdi kepada Tuhan sehingga dia lebih memikirkan reputasi Allah daripada
keberhasilan dan kehormatannya sendiri (lih. ayat Bil 14:12). Ketika
orang percaya dengan bersyukur memahami segala yang telah dilakukan Allah
untuk mereka melalui Kristus, mereka juga akan ingin mengagungkan Tuhan dan
kemuliaan-Nya (bd. ayat Bil 14:21-22) dan menjaga supaya nama-Nya tidak
dicela di kalangan orang yang tidak percaya.
3 Full Life: AKU MENGAMPUNINYA.
Nas : Bil 14:20
Pemberian pengampunan tidak senantiasa berarti juga berakhirnya
hukuman (lih. ayat Bil 14:21-23,27-37; bd. 2Sam 7:14).
4 Full Life: BANGKAI-BANGKAIMU AKAN BERHANTARAN.
Nas : Bil 14:29
PB dengan jelas menyatakan bahwa Allah bermaksud agar hukuman-Nya
atas orang Israel karena ketidaktaatan dan ketidakpercayaan mereka menjadi
peringatan bagi semua orang percaya (1Kor 10:11).
- 1) Kabar kesukaan telah diberitakan kepada orang Israel (Ibr 4:6),
mereka ditebus dengan darah (Kel 6:6; 12:13), melewati Laut Merah
(Kel 14:22), dibaptis (bd. Kel 14:19,29-30 dengan
1Kor 10:2), makan makanan rohani (Kel 16:4; 1Kor 10:3), minum
minuman rohani, air hidup dari Kristus (1Kor 10:4), dan dituntun
oleh Roh Kudus (Bil 11:17,25).
- 2) Sekalipun ditebus dan mengalami kasih karunia, bangsa itu
bersungut-sungut terhadap Allah (ayat Bil 14:2,27), mengeraskan hati
mereka (Ibr 3:8), memberontak kepada-Nya (ayat Bil 14:2,9),
memandang rendah kepada-Nya, menolak untuk percaya kepada-Nya (ayat
Bil 14:11,23), mencobai Dia (ayat Bil 14:22), tidak menaati
perintah-Nya (ayat Bil 14:41) dan berbalik meninggalkan Dia (ayat
Bil 14:43).
- 3) Ketidaktaatan itu mendatangkan murka Allah atas mereka
(1Kor 10:5-10; Ibr 3:10,17), kematian, dan kebinasaan
(Bil 14:29,35), tidak diizinkan memasuki Kanaan (Bil 14:22-23)
dan kehilangan perhentian Allah (Mazm 95:7-11; Ibr 3:11,18;
lihat art. PERJANJIAN ALLAH DENGAN BANGSA ISRAEL).
- 4) Berdasarkan kegagalan Israel di padang gurun, orang percaya dalam
Kristus dinasihati agar "jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan
yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup"
(Ibr 3:12) dan oleh karena itu gagal "masuk ke dalam perhentian itu"
yaitu sorga (Ibr 4:11).